Apa bakat buah hati Anda?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bakat yaitu dari diri sendiri dan faktor orang lain.
Seperti yang saya kutip dari Majalah Inspire Kids, ada beberapa karakteristik yang terlihat pada anak berbakat.
Anak berbakat selalu ingin tahu dalam segala hal, terkadang mereka mengajukan pertanyaan yang sulit untuk di jawab. Misalnya " Kenapa langit berwarna biru? " atau " Mengapa manusia perlu makan? ".
Anak berbakat biasanya sudah bisa mengatasi masalahnya sendiri dengan caranya yang unik. Bahkan mereka lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya. Karena memiliki daya ingat yang tinggi sehingga lebih cepat menghafal rute jalan dibandingkan kita.
Dalam menceritakan sesuatu hal mereka mempunyai susunan kata yang lebih kompleks dibanding anak seusianya. Dengan kekayaan perbendaharaan kata, anak berbakat lebih mudah mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
Anak berbakat sering terlihat mengerjakan sesuatu sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Kesendiriannya ini bukan berarti bahwa anak pasif, tapi lebih merasa bebas berinisiatif. Jadi sering-seringlah mendengarkan opini, ide-idenya.
Anak berbakat mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Beberapa dari anak berbakat senang membuat cerita khayalan mereka dan mendongengkannya.
Namun tidak semua anak berbakat menunjukkan karakter yang disebutkan di atas. Orang tua harus fokus pada kebiasaan sehari-harinya. Misalnya dalam percakapan, aktivitas dan respon saat belajar atau melakukan suatu kegiatan.
Kendati sudah memiliki potensi bakat, anak tetap perlu motivasi agar bakatnya bisa berkembang secara optimal. Sehingga dapat terlihat sebagai suatu kecakapan, pengetahuan, atau ketrampilan khusus yang terlihat lebih dibandingkan dengan orang lain. Motivasi pertama tentu saja dari orang tua karena salah satu pembentuk bakat dalam dirinya. Adaya motivasi dan rasa percaya diri anak dapat ditingkatkan dengan memperluas wawasan dan pergaulan. Sedangkan lingkungan dapat memberikan dukungan dengan menyediakan fasilitas dan stimulasi.
Anak berbakat lebih suka bereksplorasi, maka berikan anak kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan ide-ide mereka sehingga terangsang meningkatkan kreativitas dan daya imajinasinya. Berikan kesempatan dengan mengikut sertakan anak untuk mengasah bakatnya misalnya les musik, menggambar, sanggar sastra, menari, sempoa, kemampuan berkomunikasi, olah raga, dll.
Namun demikian, apabila anak tidak menunjukkan minat jangan dipaksakan. Lebih baik beri kesempatan untuk mencoba kegiatan yang lain. Oleh karena itu orang tua harus jeli melihat dan memperhatikan kemampuan anak sesuai tingkat usianya. Meski tergolong anak berbakat tetap amati tahap perkembangannya. Tahap coba-coba tidak merugikan asal sesuai dengan kemaun dan kemampuannya.
Terkadang anak menyukai kegiatan musiman. Misalnya, di sekolahnya sedang marak aktivitas menggambar, dia jadi tertarik menggambar. Lalu minggu berikutnya sekolah menghadirkan aktivitas menari, anak beralih suka menari. Jika Anda perhatikan respon anak positif dan konsisten setiap minggunya, itu artinya anak tertarik dengan kegiatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar