Sabtu, 23 Januari 2010


Mengapa anak mempunyai teman khayalan?






Kalau kita perhatikan lebih jauh mengenai tingkah laku anak, sangat lah unik sekali. Ada sebuah artikel yang menarik dari Majalah Ayah Bunda yang pernah saya baca mengenai teman khayalan.
Dari hasil penelitian di amerika Serikat, menunjukkan bahwa setengah dari anak usia 1,5 hingga 6 tahun, mempunyai teman khayalan.
Sebagian orang tua cenderung mengabaikan dan membiarkan anaknya bicara sendiri. Namun demikian banyak pula orang tua merasa cemas melihat perkembangan anaknya. Bahkan sering mengaitkan tingkah laku anaknya dengan gangguan jin. Padahal kehadiran teman khayalan adalah suatu cara kreatif anak dalam menghadapi keadaan tanpa teman.

Teman khayalan biasanya muncul saat anak sendiri. Pada anak tunggal atau anak yang selisih usianya jauh dari saudaranya biasanya mempunyai teman khayalan. Melalui teman khayalan, anak dapat mengekspresikan perasaan dan tingkah laku negatifnya.

Menurut Bernice Berk, Ph.D., psikolog Bank School for Children di New York, pada usia tersebut anak menghadapi dunia yang luas, tapi juga tentang kekuasaan dalam keluarga. Karena orang tua mulai menuntut anak usia ini untuk bertingkah sopan. Anak yang tidak suka diatur akan menciptakan teman khayalan yang pemberontak yang selalu membuat kekacauan. Dengan menyalurkan pemberontakannya menjadi suatu 'pribadi' , ia akan terhindar dari masalah dengan orang tuanya. Selain itu, di saat anak menghadapi situasi yang tidak dikenalnya, teman khayalannya akan muncul untuk membantunya mengatasi masalahnya.

Hal yang paling dikhawatirkan orang tua adalah bahwa anaknya benar-benar percaya keberadaan teman khayalannya. Padahal sesungguhnya mereka tahu bahwa temannya hanyalah khayalan.

Apakah teman khayalan tidak mengganggu penyesuaian diri dengan teman sebayanya? Hasil penelitian justru menunjukkan anak mempunyai teman khayalan biasanya lebih mandiri, dapat bekerja sama dengan guru dan dan teman sebaya, lebih gembira, kurang agresif dibanding teman sebayanya dan mempunyai perbendaharaan kata yang kaya. Selain itu, para ahli yakin bahwa orang dewasa yang kreatif biasanya mempunyai teman khayalan pada masa kecilnya.

Namun bagaimana jika anak selalu membicarakan dan bermain dengan teman khayalannya? Dalam hal ini orang tua harus waspada. Karena hal itu bisa jadi merupakan tanda adanya rasa tidak aman yang mendalam pada anak. Apalagi bila anak sudah berusia 4 tahun dan mempunyai masalah berkelanjutan dalam masa penyesuaian diri dengan teman sebayanya. Dalam kondisi demikian, anak harus segera dibawa ke psikolog anak atau ke psikiater untuk mengetahui permasalahannya. Dan biasanya pada usia 6 tahun teman khayalannya tidak lagi muncul. Sekolah, tekanan teman sebaya dan berbagai minat baru akan 'mengusirnya'.






Sabtu, 16 Januari 2010


Apa bakat buah hati Anda?




Bakat adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bakat yaitu dari diri sendiri dan faktor orang lain.
Seperti yang saya kutip dari Majalah Inspire Kids, ada beberapa karakteristik yang terlihat pada anak berbakat.

Anak berbakat selalu ingin tahu dalam segala hal, terkadang mereka mengajukan pertanyaan yang sulit untuk di jawab. Misalnya " Kenapa langit berwarna biru? " atau " Mengapa manusia perlu makan? ".

Anak berbakat biasanya sudah bisa mengatasi masalahnya sendiri dengan caranya yang unik. Bahkan mereka lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya. Karena memiliki daya ingat yang tinggi sehingga lebih cepat menghafal rute jalan dibandingkan kita.

Dalam menceritakan sesuatu hal mereka mempunyai susunan kata yang lebih kompleks dibanding anak seusianya. Dengan kekayaan perbendaharaan kata, anak berbakat lebih mudah mengekspresikan perasaan dan pikirannya.

Anak berbakat sering terlihat mengerjakan sesuatu sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Kesendiriannya ini bukan berarti bahwa anak pasif, tapi lebih merasa bebas berinisiatif. Jadi sering-seringlah mendengarkan opini, ide-idenya.

Apabila di berikan tugas sulit, anak lebih merasa tertantang. Semakin sulit puzzle yang dikerjakan semakin tertarik anak menyelesaikannya.

Anak berbakat mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Beberapa dari anak berbakat senang membuat cerita khayalan mereka dan mendongengkannya.

Namun tidak semua anak berbakat menunjukkan karakter yang disebutkan di atas. Orang tua harus fokus pada kebiasaan sehari-harinya. Misalnya dalam percakapan, aktivitas dan respon saat belajar atau melakukan suatu kegiatan.

Kendati sudah memiliki potensi bakat, anak tetap perlu motivasi agar bakatnya bisa berkembang secara optimal. Sehingga dapat terlihat sebagai suatu kecakapan, pengetahuan, atau ketrampilan khusus yang terlihat lebih dibandingkan dengan orang lain. Motivasi pertama tentu saja dari orang tua karena salah satu pembentuk bakat dalam dirinya. Adaya motivasi dan rasa percaya diri anak dapat ditingkatkan dengan memperluas wawasan dan pergaulan. Sedangkan lingkungan dapat memberikan dukungan dengan menyediakan fasilitas dan stimulasi.

Anak berbakat lebih suka bereksplorasi, maka berikan anak kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan ide-ide mereka sehingga terangsang meningkatkan kreativitas dan daya imajinasinya. Berikan kesempatan dengan mengikut sertakan anak untuk mengasah bakatnya misalnya les musik, menggambar, sanggar sastra, menari, sempoa, kemampuan berkomunikasi, olah raga, dll.

Namun demikian, apabila anak tidak menunjukkan minat jangan dipaksakan. Lebih baik beri kesempatan untuk mencoba kegiatan yang lain. Oleh karena itu orang tua harus jeli melihat dan memperhatikan kemampuan anak sesuai tingkat usianya. Meski tergolong anak berbakat tetap amati tahap perkembangannya. Tahap coba-coba tidak merugikan asal sesuai dengan kemaun dan kemampuannya.

Terkadang anak menyukai kegiatan musiman. Misalnya, di sekolahnya sedang marak aktivitas menggambar, dia jadi tertarik menggambar. Lalu minggu berikutnya sekolah menghadirkan aktivitas menari, anak beralih suka menari. Jika Anda perhatikan respon anak positif dan konsisten setiap minggunya, itu artinya anak tertarik dengan kegiatan tersebut.

Pada dasarnya setiap anak berbakat tergantung bagaimana kita memberikan stimulan sejak dini.



Blogger Tutorial

Buat Template Minima 3 Kolom dengan Background yang Anda suka.