Sudahkah Anda menjadi Orang Tua Idola ?
Siapa yang tidak ingin menjadi idola bagi anak-anak kita. Tentu saja setiap orang tua memimpikan untuk menjadi idola bagi anak-anaknya. Seseorang bisa menjadi idola karena ada yang menarik entah menarik secara fisik, kepribadiannya atau keahliannya. Namun demikian sedikit anak yang ketika di tanya akan menyebutkan bahwa ayah dan ibunya sebagai idolanya. Kebanyakan anak akan mengidolakan orang lain seperti pemain sepak bola, bintang film, bahkan tokoh kartun power ranger, spiderman.
Anak akan mengagumi orang tuanya apabila kita sebagai orang tua mampu mengerti harapan serta mampu memenuhi kebutuhan anak. Seperti pada tulisan seorang Praktisi dan Konsultan Pengembangan SDM E.Widijo Hari Murdoko, S.Psi., apa saja yang harus kita lakukan untuk bisa menjadi orang tua idola bagi anak, sebagai berikut :
- Yang pertama adalah jadilah pendengar yang baik bagi anak-anak. Luangkan waktu untuk mendengarkan apa saja yang akan diutarakan oleh anak, baik perasaannya, keluhannya, kekecewaannya, kebahagiaannya. Bebaskan anak bercerita, kita dengarkan dengan penuh empati. Apabila kita mampu menangkap apa yang sedang dialami anak berarti kita sudah bisa menjadi pendengar yang baik.
- Yang kedua adalah jadilah sebagai problem solver bagi persoalan atau masalah yang dialami anak. Hal ini tentu tidak mudah karena kita dituntut untuk sabar menghadapi permasalahan anak. Bisa jadi permasalahan yang dihadapi anak merupakan hal-hal sepele, kecil dan mungkin tidak bermutu. Jika kita ingin memahami permasalahan anak pakailah cara berpikir seperti anak artinya harus dilihat dari perspektif dunia anak. Pada kenyataannya masalah anak adalah khas dan unik. Misalnya anak diejek temannya karena gendut atau mungkin anak dikucilkan teman-temannya. Di sinilah peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan motivasi supaya tidak merasa minder, takut, kecewa.
- Yang ketiga adalah jadilah sahabat bagi anak. Hal ini tentu bisa terwujud apabila hubungan orang tua dengan anak berjalan baik, tidak tegang. Untuk menempatkan diri sebagai sahabat, ada baiknya orang tua mempunyai sense of humor dan mampu menciptakan suasana yang nyaman untuk berkomunikasi. Misalnya saat santai atau menonton televisi. Sehingga anak menaruh rasa percaya kepada orang tuanya. Anak akan bersedia menceritakan apa saja yang ia alami bahkan tanpa kita minta pun sudah bercerita panjang lebar tentang masalah yang dihadapi.
- Yang ke empat adalah mampu bersikap adil bagi anak-anak kita. Bersikap adil artinya memberikan perlakuan yang sama terhadap semua anak. Orang tua mampu memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada anak yang satu dengan yang lainnya. Pada saat orang tua tidak mampu bersikap adil kepada anak-anaknya, akan berakibat kerenggangan hubungan diantara anak yang satu dengan lainnya.
- Yang kelima adalah orang tua mampu menjadi objek lekat bagi anak. Artinya anak merasa senang, aman ketika bersama orang tua. Dalam hal ini orang tua harus mampu memenuhi kebutuhan yang sifatnya psikologis antara lain kebutuhan untuk dihargai, diperhatikan, dicintai, dilindungi. Jangan sampai karena kesibukan kita dalam mencari nafkah anak merasa dekat secara psikologis dengan orang lain seperti pembantu atau baby sitter nya.